Rabu, 07 Mei 2014

Pengaruh Lingkungan Terhadap Kesehatan



            Lingkungan berpengaruh terhadap terjadinya penyakit sudah sejak lama diperkirakan orang. Sebagai contoh, nama “Malaria” yang artinya Udara jelek, merupakan nama yang diberikan untuk sebuah penyakit yang berasal dari virus yang dibawa nyamuk, biasanya ditemukan pada daerah rawa-rawa. Udara disekitar rawa-rawa memang tidak segar dan orang saat itu beranggapan bahwa udara itulah yang menyebabkan penyakit tersebut. Sekarang diketahui bahwa nyamuk-nyamuk yang bersarang di rawa-rawa itulah yang menyebarkan penyakit Malaria. Namun demikian, pendapat seperti itu merupakan kemajuan di zamannya, karena penyakit saat itu diasosiasikan dengan dosa dan kekuatan supranatural. Seorang tokoh di dunia kedektoran, Hippocrates (460-377 SM), adalah tokoh yang pertama-tama berpendapat bahwa penyakit itu ada hubungannya dengan fenomena alam dan lingkungannya. Dilihat dari segi ilmu kesehatan lingkungan, penyakit dapat terjadi karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu yang mempelajari proses interaksi ini disebut ekologi dan secara khusus Ekologi manusia, Apabila pusat perhatian studi itu adalah manusia.
            Interaksi manusia dengan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang wajar dan terlaksanakan sejak manusia memerlukan daya dukung unsur-unsur lingkungan untuk kelangsungan hidupnya. Udara, air, makanan, sandang, papan, dan seluruh kebutuhan manusia harus diambil dari lingkungan hidupnya. Akan tetapi, dalam proses interaksi manusia dengan lingkungannya ini tidak selalu didapatkan keuntungan, kadang-kadang manusia bahkan mendapat kerugian. Misalnya, seseorang makan untuk menghilangkan rasa lapar, tetapi ia dapat menjadi sakit karenanya. Jumlah makanan dan minuman yang terlalu banyak ataupun terlalu sedikit dapat menimbulkan kelainan nutrisi. Begitu juga apabila makanan ataupun minuman mengandung zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Zat-zat tersebut dapat berupa racun asli ( berasal dari makanan itu sendiri) ataupun akibat kontaminasi makanan tersebut dengan mikroba pathogen ataupun zat kimia yang berbahaya, sehingga dapat terjadi keracunan atau penyakit. Hal ini merupakan akibat hubungan timbal balik antara aktivitas manusia dengan lingkungannya. Jadi, didalam lingkungan terdapat faktor-faktoryang dapat menguntungkan manusia (eugenic), ada pula yang merugiakn manusia ( disgenik). Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk meningkatkan daya guna faktor eugenic dan mengurangi peran atau mengendalikan faktor disgenik di dalam lingkungan hidupnya, oleh karena itu, ia selalu berusaha untuk selalu memperbaiki keadaan sekitarnya sesuai dengan kemampuannya.

@dari buku juli soemirat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar