Kesehatan Lingkungan sanga berpengaruh terhadap kesehatan
masyarakat. Selanjutnya, kesehatan lingkungan erat pula hubungannya dengan
taraf sosila ekonomi. Karenanya, untuk dapat mengelola kualitas lingkungan
ataupun kesehatan masayarakat perlu dihayati hubungan lingkungan dengan
manusia, yaitu ekologi manusia.
Kemampuan manusia untuk mengubah atau memodifikasi kualitas
lingkungannya tergantung pada taraf social budayanya. Masyarakat yang masih primitif
hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk perlindungan untuk kelangsungan
hidup mereka. Sebaliknya, masyarakat modern dapat mengubah lingkungan hidup
sampai ke taraf yang lebih Irreversible. Gunung-gunung dapat dibelah dan di
potong, hutan dapat dirubah menjadi kota dalam waktu yang singkat.
Modifikasi lingkungan hidup dengan tujuan memperbaiki nasib
manusia tidak selalu berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses-proses
yang terjadi dalam ekosistem yang mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Apabila
modifikasi lingkungan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga alam tidak dapat
lagi mempertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Misalnya, Area huatan yang dibuka taerlalu luas, banjir akan
terjadi di waktu hujan karena tanah tidak dapat lagi menahan air disebabkan
akar-akar tumbuhan tidak lagi menopang tanah.
Contoh lainnya, manusia sebagai makhluk hidup selain
mendayagunakan unsur-unsur dari alam, ia juga membuang kembali segala sesuatu
yang tidak dipergunakannya kembali kea lam. Tindakan ini akan berakibat buruk
terhadap manusia apabila jumlah buangan sudah terlampau banyak sehingga alam
tidak dapat lagi membersihkan keseluruhannya (selfpurification). Dengan demikian
terjadi pengotoran lingkungan dan sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk
kehidupan sehari-hari. Sebab akibatnya, manusia akan mengalami gangguan
kesehatan karenannya. Tergantung pada pengetahuan dan pengertian tentang
proses-proses interaksi di dalam ekosistem. Oleh karena itu pengetahuan ekologi
manusia perlu diteliti dan dipahami dengan mendalam agar dapat dimanfaatkan
dalam proses-proses pengendalian lingkungan hidup.
Banyak kejadian di masa lalu menunjukan bahwa kurangnnya
pengertian masyarakat akan hubungan interaksi antara manusia dengan lingkungan
ini dan kurangnnya pengertian tentang sifat-sifat manusia sendiri dapat
menyelenggarakannya sendiri. Ini benar jika melihat manusia sebagai makhluk social.
Manusia akan merasakan kebutuhan akan kekuasaan, kekayaan, pengetahuan,
kepuasan yang berkembang secara indenfinitif. Lain halnya, jika manusia dilihat
sebagai makhluk biologis, perasaan lapar dan dahaga akan dipenuhi dengan makan
dan minum.
Dengan sendirinya budaya akan terus berkembang, laju
pemanfaatan sumber daya alam dan laju peningkatan jumlah dan kualitas limbah
juiga bertambah. Apabila dampak intensitas kegiatan ini terhadap kualitas
lingkungan tidak diperhatikan akan terjadi peningkatan taraf pencemaran
lingkungan yang mengakibatkan turunnya kesehatan masyarakat. Oleh karenanya usaha-usaha
dibidang kesehatan lingkungan perlu didasarakn atas pengetahuan ekologi
manusia.
Adapun yang dimaksud ekologi manusia adalah ilmu yang
mempelajari tentang interaksi antara setiap segi kehidupan manusia (fisik,
mental, sosial)dengan lingkungan hidupnya (biofisis, psikososial) secara
keseluruhan dan bersifat sintetis. Pengetahuan ekologi manusia ini merupakan
dasar esensi untuk mengembangkan teknik-teknik baru dalam pengelolaan
lingkungan. hubungan ekologi manusia dengan usaha kesehatan lingkungan dapat
dianalogikan dengan hubungan antara ekologi pertanian, kehutanaan dan
sebagainya. Contohnya, ekologi manusia dapat diterapkan dalam bidang kesehatan,
sebagai berikut:
- · Dalam ilmu kedokteran pencegahan , meningkatkan daya tahan manusia terhadap faktor disgenik.
- · Dalam ilmu keshatana lingkungan meningkatkan daya guna faktor eugenic (menguntungkan) dan mengurangi pengaruh faktor disgenik(merugikan)
- · Dalam ilmu kedokteran pengobatan membantu meningkatkan kekuatan manusia dalam melawa faktor disgenik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar